Selasa, 17 September 2019

PWC ISNU Tegalwaru beserta Kecamatan lainnya ikuti Muskercab PC ISNU Purwakarta

Purwakarta, ISNU TGW - Pimpinan Cabang ISNU Kabupaten Purwakarta Masa Khidmat 2018-2020 menggelar Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) di Aula Janaka Purwakarta (17/9/2019). Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini dihadiri banyak tokoh diantaranya Wakil Bupati, Kepala Kemenag, Anggota DPRD, Wakil Rois Syuriah, Wakil Ketua Tanfidiyah, Banom NU, Pengurus PC ISNU dan PWC ISNU Se-Kabupaten Purwakarta.

Muskercab ini diawali dengan Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an Oleh Sahabat Muhtar Hasanudin, kemudian dilanjut dengan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. 

Acara Sambutan-sambutan menjadi rangkaian acara berikutnya, diisi oleh beberapa sambutan, yakni Ketua PC ISNU, Dewan Ahli PC ISNU, Wakil Rois Syuriah PCNU dan terakhir dari Wakil Bupati Purwakarta yang sekaligus membuka acara Muskercab secara resmi.
Ketua PC ISNU, Sahabat Ahmad Syaroni, SH mengatakan Muskercab ini menjadi agenda awal setelah sebulan penuh semua pengurus PC melaksanakan Roadshow Revitalisasi PWC ISNU se-Kabupaten Purwakarta. Kemudian beliau juga mengajak kepada Semua PWC yang hadir agar berkomitmen dan bersikap untuk menjadi bagian dari Taswirul Afkar (Gerakan Keilmuan dan Intelektual) sehingga kedepan ISNU harus mampu menjadi organisasi yang memiliki kekuatan intelektual untuk menjawab berbagai persoalan bangsa.
Berikutnya Sahabat Ramlan Maulana, M.Hum selaku dewan ahli/pakar PC ISNU memperkuat penyampaian sebelumnya, Bahwa Muskercab ini adalah satu idealisme besar ISNU untuk melahirkan ide segar sebagai aktualisasi Taswirul Afkar tadi. Selanjutnya ISNU Purwakarta yang baru berdiri sejak tahun 2013 ini harus melanjutkan perjuangan dan melahirkan Pemikiran-pemikiran sebagaimana tokoh-tokoh NU selama ini. Meskipun terkesan anti mainstream tapi bertujuan lurus demi bangsa dan negara Indonesia. Beberapa contoh beliau utarakan, diantaranya bagaimana Ketika NU melahirkan sikap bahwa daerah jajahan belanda adalah Darul Islam, Bergabungnya NU jadi bagian dari Nasakom, Menyatakan Soekarno sebagai Waliyul Amri Dharuri Bissyaukah saat gencar-gencarnya pemberontakan DI/TII, berbagai kebijakan Kontoversi Gusdur dan terakhir saat Ketua PBNU KH.Said Aqil Siradj dengan Kajian Islam Nusantaranya, serta bagaimana NU memilih Demokrasi Pancasila sebagai garis tengah disaat ramai-ramai yang lain memproklamirkan negara agama atau sekuler. Maka ISNU saat ini harus mampu meneruskan dan menaladani perjuangan tokoh-tokoh NU, tentu atas dasar intelektual dan kecerdasan.
Sambutan yang tak kalah menarik disampaikan oleh Wakil Rais Syuriah PCNU yakni KH. Ahfaz Fauzi Asyikin yang menjelaskan bahwa NU bukan sekedar Organisasi Masa tapi juga ada pengkaderan didalamnya. Dan menjadi NU itu harus kaffah yakni sejalan dalam hal Amaliyah, Fikroh dan Harokahnya. Selanjutnya ISNU yang didalamnya terdiri dari banyak Sarjana, harus mampu menampilkan ciri-ciri kesarjanaannya diantaranya : Berpola pikir kritis sistematis, memilki sensitifitas yang tinggi, Responsibility dan memiliki Rasa Patriotisme.
Selanjutnya, Wakil Bupati Purwakarta H.Aming yang mewakili Ibu Bupati untuk menyampaikan sambutan dan membuka muskercab secara resmi. Beliau berpesan agar ISNU tidak hanya bergerak di pemikiran dan gagasan saja, tapi juga harus punya komitmen dan aksi nyata untuk mendukung dalam aspek pendidikan, keagamaan dan aspek lain yang menjadi tugas ISNU untuk Pembangunan di Kabupaten Purwakarta.

Acara pembukaan Muskercab diakhiri dengan Do'a yang dipimpin oleh Bpk. Agus Solehudin. dan acara dilanjutkan dengan Musyawarah yang dipandu oleh PC ISNU Purwakarta. yang sebelumnya diisi dengan Orasi Ilmiah dari H. Sona Maulida.
(red : Ahmad Saepudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar