Selasa, 17 September 2019

Tiga Narasumber Mumpuni, Isi Ngaji Kebangsaan

Purwakarta, ISNU TGW - Hadir dan diundangnya Tiga Narasumber yang mumpuni pada Kegiatan Ngaji Kebangsaan (14/9/2019) di Bale Sawala Yudhistira Purwakarta ini memberikan pemahaman Kebangsaan yang lebih mendalam bagi para peserta yang hadir.
Acara yang digagas oleh Majelis Mudzakarah Santri Purwakarta Pimpinan KH. Anwar Nasihin ini menghadirkan tiga narasumber yaitu :
  1. Habib Abdullah Bin Muhsin, LC
  2. DR. Yayan Bunyamin 
  3. Deni Ahmad Haidari
Narasumber Pertama yakni Habib Abdullah Bin Muhsin menjelaskan bahwa Ngaji Kebangsaan ini sangat Penting, beliau mencontohkan bagaimana Negara yang tidak memperkuat Pemahaman kebangsaannya maka akan mudah terpropokasi dan terbawa pemahaman yang akan merusak dan menghancurkan bangsa dan negara itu sendiri.

Habib lulusan Syiria ini menceritakan Bagaimana Negara Suriah yang dulunya aman tentram namun kini yang sering terdengar adalah Serangan udara, bom, korban jiwa dan hal mengerikan lainnya. Beliau mengungkap bahwa salah satu asal muasalnya ialah kurangnya pengajaran akan nilai-nilai kebangsaan.

DR. Yayan Bunyamin Lulusan Universitas Belanda yang juga merupakan Ketua Aswaja Center menjadi Narasumber kedua, beliau menerangkan Tradisi Masyarakat Menurut Islam, NU dan Wawasan Kebangsaan. Beliau mengatakan bahwa Islam tidak melarang tradisi-tradisi/budaya yang baik selama tidak bertentang dengan nilai-nilai Islam itu sendiri. Semisal Puasa Asyuro (budaya Jahiliyah Quraisy dan Yahudi), dan Aqiqah. Karena Islam datang bukan untuk memberangus tradisi. bahkan beliau mengatakan wajib untuk melestarikannya.

Hal lainnya beliau mengatakan bahwa Negara yang aman adalah prasyarat merealisasikan keimanan kita, Nusantara adalah Sajadah Panjang, Tanah Indonesia sebagai tempat sujud, dan air Indonesia adalah untuk bersuci. Maka wajib hukumnya menjaga Tanah air Indonesia.

Pemateri Ke-3 yakni Ketua PW Ansor Jawa Barat Sahabat Deni Ahmad Haidari yang lebih mempertegas bahwa Indonesia sudah syar'i dan tidak perlu diberi embel-embel syariah.

Beliau juga mengatakan bahwa jangan takut ikut NU, sebab Islam Ahlussunnah Wal Jamaah An Nahdiyah sudah sesuai ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Dalam kesempatan ini pula beliau menjawab alasan Banser sering menjaga gereja..dengan tegas beliau mengatakan bahwa jangan lihat menjaga gerejanya tapi lihat usaha Banser Dan GP. Ansor untuk menjaga perdamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(Red :Ahmad Saepudin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar